Jumat, 28 Agustus 2009

TELAGA DI MATA SENJA

Jika suatu waktu kita melakukan perjalanan dari Jakarta melewati kota Kebumen, semoga kita tak sulit menemukan suatu mushola yang terletak di tepi jalan. Mungkin mushola ini telah menjadi kesayangan bagi pelepas penat orang yg berpergian jauh. Ya benar seperti namanya Mushola Ibnu Sabil (= yg dalam bahasa Indonesia ibnu sabil berarti orang yg sedang dlm perjalanan) Betapa tidak, bila saat mudik tiba atau libur panjang, mushola ini selalu sesak penuh. Tengoklah mengapa?, di dalam ruangan beragam buku-buku agama best seller dan al –quran berwarna indah dan cukup mahal berderet rapi, belum lagi kamar mandi dengan shower dan toiletery modern, ruangan berwudhu lengkap dgn kaca dinding, sampai bantal dan alat tidur pun lengkap tersedia. Jika sedang penuh, kita akan melihat dgn mudah seorang tukang parkir di sana, ya seorang bapak tua yg sederhana nan ramah mengatur masuk keluarnya mobil di bawah terik siang. Pengurus mushola berkata kalo pendiri mushola ini adalah seorang pensiunan dokter gigi pertamina yg tinggal di Cilacap, beliau sesekali menyempatkan datang ke mushola ini, di tengah kesibukannya membuka klinik gigi malam hari di Cilacap dan membina anak – anak pelatihan seni menjahit, bila datang, beliau membersihkan sendiri mushola itu,mengepel dan menyapu, beliau akan melihat fasilitas apa dibutuhkan dari pemudik untuk ditambahi di mushola itu.
Beliau tidak pernah marah jika ada saja buku-buku bagus, mukena, peci, atau alquran yang hilang dibawa pergi. Tapi Ajaib, ada saja amplop yang diberikan kepada pengurus mushola dari para pengunjung, yg jumlahnya kalau ditotal lebih dari cukup untuk membeli dari yang telah hilang. Itukah bayaran dari keikhlasan?Lalu, siapa menyangka siapa mengira, jika pendiri mushola itu adalah bapak tua si tukang parkir yang terpanggang terik siang itu. Dan siang kemarin aku bersyukur bisa bertemu dengan beliau, si bapak tukang parkir pendiri mushola. Beliau ke Jakarta untuk menjalani control paska operasi pemasangan cincin dijantungnya. Berbicara lama dengan beliau, tiba-tiba hati ini menjadi basah, apa karena telaga ilmu yang tergambar di kedua matamu yang senja ya Pak?Ya sebuah telaga ilmu di mana setiap cucuran air kearifan, kesederhanaan, kerendahan hati, dan keikhlasan bermuara di sana. Ketika kutanya apa kesibukan bapak saat ini?Beliau menjawab “setiap hari saya sibuk untuk merealisasikan setiap target saya, yaitu bagaimana setiap hari bisa memberikan manfaat untuk diri ini dan sesama. Untuk Bapak dokter gigi Habib, mengapa sekarang mata saya yang menjadi basah oleh telaga ilmu yang Bapak berikan

2 komentar:

  1. yang sudah sepuh saja masih bersemangat berlomba2 memberikan manfaat bagi sekitarnya ya mia, lha aku! yang ada malah nafsu lebih asik jalan-jalan, nafsu lebih asik nongkrong, nafsu lebih asik main game, nafsu lebih baik di kamar saja leyeh2, kapan mo bermanfaat untuk orang lain go???sedangkan tiap hari itu yang kamu mohonkan pada Allah.. menjadi pribadi yang dapat bermanfaat.. Astaqfirullah..

    BalasHapus
  2. udah khan go Kamu Mulai Membuat Blog, its same Menulis Menebar Manfaat juga(3m),hehehe lucu, makasih ya udah dicomment

    BalasHapus